Searching...
25/11/12
01.52

Arti Secangkir Kopi

Seruput dari secangkir kopi sangatlah nikmat bagi orang yang menyukai sensasi meminum kopi, apalagi bila kondisi sekitarnya mendukung seperti malam hari ketika udara sejuk dan mata mulai mengantuk. Jika boleh jujur saya adalah salah satu penikmat kopi terutama genre kopi susu, entah kenapa ketika kopi sudah membasahi mulut maka akan muncul sensasi tersendiri di dalam tubuh.

Gelas khusus kopi di kontrakan

Yah, sebenarnya kebiasaan meminum kopi ini muncul saat saya mulai bekerja dahulu. Biasanya di ruangan kerja keadaannya cukup sejuk sehingga terkadang membuat mata mengantuk dan kopi adalah obatnya. Lalu semakin menjadi ketika saya kuliah, dimulai hanya sebagai teman saat mengerjakan tugas di tengah malam sampai menjadi pendamping saat mengobrol bersama teman di waktu senggang. Sehingga bila ditelusuri lebih jauh lagi ternyata kebiasaan minum kopi saya muncul karena pengaruh kondisi sekitar, pada waktu SMA dahulu jarang sekali saya meminum kopi paling yang diminum hanya minuman sereal atau minuman bersoda. 

Jenis kopi yang saya suka adalah kopi susu, bukan kopi hitam. Mungkin beberapa orang menganggap saya belum menikmati kopi secara utuh karena kebanyakan penikmat kopi seharusnya menyukai kopi hitam. Namun bagi saya terserah saja, toh saya juga tidak suka kopi hitam. Kenapa kopi susu ? Ya, saya tidak terlalu suka dengan ampas dari kopi hitam dan terlebih lagi rasa pahitnya. Pernah sesekali mencoba meminum kopi hitam tapi tidak bertahan lama dan akhirnya sepakat tidak terlalu tertarik. Sebenarnya bila lebih spesifik lagi jenis kopi yang paling saya suka adalah cappucino, kombinasi antara kopi dan susunya sangat pas apalagi bubuk yang ada di bagian atasnya. Maknyuss.. (Sambil berharap suatu saat nanti bisa ke Italia menikmati cappucino asli)

Bagi sebagian orang mungkin kopi bisa menjadi suatu stimulus untuk mendapatkan ide-ide dalam aktifitasnya, sehingga bagi mereka minum kopi adalah suatu kewajiban yang akhirnya menjadi suatu kebiasan. Lalu bagaimana dengan saya ? Zat kopi belum terlalu jauh masuk ke alam bawah sadar saya, meskipun sudah menyeruput segelas kopi tetap saja tidak ada ide atau hal lainnya yang muncul. Yang ada hanyalah sensasi saja yang membuat tubuh saya terasa berbeda, entah ini hanya perasaan atau ada sistem metabolisme tubuh yang berproses. Oleh karena itu, kopi hanyalah teman bagi saya, teman di saat sepi, ramai, senang atau kondisi lainnya. 

Di sisi lain, ternyata kopi memiliki nilai tersendiri dalam kehidupan bersosial. Ketika sekelompok orang yang suka kopi berkumpul baik tua atau muda, wanita atau pria maka suasana hangat akan muncul hanya dengan segelas kopi. Pernah dengar istilah "joint" ? Jika diartikan dari bahasa inggris berarti bergabung, namun sebenarnya istilah ini sering muncul saat kita minum kopi dimana kopi yang tersedia hanya satu cangkir dan kita saling berbagi menikmati dengan lainnya. Sebenarnya momen seperti itu semakin nikmat ketika kita naik gunung, duduk di tongkrongan, atau lainnya yang pada akhirnya nuansa kebersamaan semakin terbentuk satu sama lain. 

Semua orang bisa menikmati secangkir kopi, anak muda, orang tua, wanita, pria, orang kaya, orang miskin, semuanya bisa. Tempat orang minum kopi juga bermacam-macam, ada yang senang di kafe, warteg, pos ronda, atau bahkan di teras rumah sambil ditemani pisang goreng. Bagi saya minum kopi dimana saja sama, jika ingin minum ya tinggal dibuat atau dibeli. Pernah saya minum kopi bareng temen di kafe, bila dilihat secara kualitas memang top namun karena saya mahasiswa biasanya dilihat juga sisi kuantitas yang akhirnya dibuat kecewa. Oleh karena itu, terkadang saya lebih memilih membuat kopi sendiri atau beli di warung kopi dimana porsinya lebih pas bagi mahasiswa seperti saya.

1 comments:

 
Back to top!