Niat
Setiap tindakan didasari oleh niat dan gue meyakini hal tersebut adalah sesuatu yang penting karena kalo niat lo baik pasti hasil yang didapat akan mengikuti kebaikan tersebut. Jujur aja, niat awal gue mengikuti kegiatan ini adalah untuk mendapatkan honornya karena beredar kabar kalo honor yang didapat dari kegiatan ini lumayan besar bagi seorang mahasiswa. Kalo dipikir, kayaknya niat gue gak mulia juga sih, yah tapi mau gimana lagi gue juga gak munafik bro, akhirnya dengan niat tersebut gue mulai bertanya-tanya ke teman yang pernah mengikuti kegiatan ini. Sedikit demi sedikit informasi tentang kegiatan ini gue peroleh, mulai dari bagaimana proses kegiatan sampai hal-hal yang kecil seperti pembagian jadwal dan tentunya tentang honor. Akhirnya dengan pengetahuan minim tersebut gue mendaftarkan diri untuk menjadi fasilitator kegiatan OBM (Orientasi Belajar Mahasiswa) dengan tekad yang sudah bulat.
Wawancara
Singkat cerita gue lolos seleksi administrasi kemudian menuju seleksi wawancara. Wawancara kali ini diadakan di gedung perpustakaan lama UI, bagi yang gak tau sebenarnya gedung ini kalau malam telah tiba bisa berubah layaknya gedung lawang sewu di Semarang (hahaha lebay), tapi intinya dari segi lokasi cukup menyeramkan lah karena berada di tengah komplek pepohonan rindang. Saat itu, gue diwawancara oleh Mbak Nurul, beliau adalah panitia pusat dari pihak universitas. Dalam proses wawancara tersebut sejauh mata memandang sama seperti pada umumnya wawancara kebanyakan dan dengan modal soft skill yang pernah gue dapat di organisasi akhirnya kegiatan tersebut lancar jaya. Namun, ada satu pertanyaan yang cukup menggelitik sehingga membuat gua menggeliat ketika menjawabnya yakni pertanyaan tentang bagaimana cara gue mengajar ke murid-murid gue tentang matematika. Kenapa ini menjadi best question bagi gue ? Yah, karena gue senang akhirnya ada yang mencoba menanyakan hal tersebut ke gue hahaha. Sebenarnya dalam mengajar matematika kepada siswa SMA gue ingin menjadi seorang guru yang menyenangkan, gue berusaha menorobos old fashion seorang guru matematika di mata anak-anak SMA. Berdasarkan pengalaman dan hasil tanya jawab gue ke siswa yang gue ajar bagi mereka guru matematika di SMA "menyeramkan", entah emang karena tampangnya atau hanya sebatas paradigma basi yang akhirnya mereka menyatakan hal tersebut. Dengan dasar tersebut akhirnya gue berusaha bagaimana menjadi sahabat bagi murid-murid gue yang ujung-ujungnya mereka bisa lebih rileks dan tidak tertekan dalam belajar sehingga jangan heran kalo gue bisa membuat murid gue ketawa-ketiwi sendiri kalo lagi belajar matematika.
Pelatihan
Setelah menunggu dengan dag-dig-dug akhirnya pengumuman tentang hasil wawancara muncul juga, tak disangka akhirnya ada nama gue di daftar fasilitator tersebut. Dalam pengumuman tersebut tertulis bahwa setiap fasilitator yang lolos seleksi wawancara diwajibkan untuk mengikuti kegiatan pelatihan yang diadakan oleh panitia pusat dan mau tidak mau gue harus mengikuti pelatihan tersebut. Di pelatihan ini banyak sekali ilmu yang gue dapat, mulai dari bagaimana trik dan tips berbicara di depan umum, menguasai audience dalam presentasi, pengetahuan sistem IT di UI dan ilmu-ilmu lainnya. Salah satu hal yang menurut gua paling penting dalam presentasi adalah sebelum lo presentasi wajib hukumnya materi yang disampaikan lo kuasain semaksimal mungkin, kalo bisa setiap kata-kata yang ada di slide presentasi lu mengerti maksudnya. Loh, kenapa harus seperti itu ? Ya, karena lo gak bakal bisa memprediksi dengan detail setiap pertanyaan yang muncul dari audience dan terkadang pertanyaan-pertanyaan dari mereka sifatnya unpredictable sehingga mau gak mau kita mesti menguasai sumber pertanyaan mereka. Selain itu, ada hal-hal penting yang perlu diperhatikan lagi yaitu penampilan dan cara penyampaian materi ke audience. Untuk masalah penampilan gua punya quote yang bagus dari dosen UI yang menjadi panitia SIMAK dan SBMPTN tahun ini yaitu "Bangsa Indonesia adalah bangsa yang masih memperhatikan penampilan, berbeda dengan bangsa barat dimana seorang profesor bisa berpenampilan nyentrik tetapi masih dihargai karena dia seorang profesor, jadi perhatikan penampilan kamu ketika menjadi panitia SIMAK/SBMPTN buat serapi mungkin dan kalo bisa ditambah obat ganteng". Secara sederhana, pernyataan tersebut sudah bisa menggambarkan kenapa penampilan cukup penting ketika kita berbicara di depan umum. Lalu tentang cara menyampaikan audience, kita harus memperhatikan jenis audience yang akan kita jelaskan ketika presentasi. Ketika lo mesti presentasi sidang kuliah, presentasi di depan bos atau lainnya yang sifatnya formal maka mau gak mau gaya bahasa yang lo gunakan mesti mengikuti keadaan yang ada.
Bagaimana caranya ? Latihan sesering mungkin, selama latihan tersebut pilihlah kata-kata mana yang harus digunakan atau tidak, meskipun gua yakin ketika presentasi kata-kata yang dipakai tidak sama persis dengan apa yang sudah disiapkan sehingga ilmu improvisasilah yang harus lo latih yang bisa lo dapatkan ketika lo mengikuti suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang dan lo sering-seringlah berbicara di dalam kegiatan tersebut. Dalam memilih kata-kata lo harus memastikan kalo kata-kata tersebut tidak menjelimet sehingga audience tidak perlu berfikir selama seharian buat mencerna kalimat yang lo sampaikan. Gunakanlah sifat efisien dan efektif dalam memilih kata, bila presentasi lo sulit dan perlu catatan kecil ya buatlah asalkan catatan tersebut tidak mengganggu lo saat presentasi, maksudnya ? Ya, jangan sampai gara-gara catatan kecil yang lo pegang audience mengetahui kalo lo lagi gugup karena bisa terlihat dari gerak tangan lo yang bergetar seakan-akan ada gempa lokal di tangan lo sendiri. Tips terakhir tentang masalah gugup biasanya gue mengatasinya dengan menarik nafas sepanjang mungkin sebelum presentasi entah satu kali, dua kali atau lebih sampai gua tidak lagi merasakan kerisauan yang lebay meski tidak seratus persen hilang tetapi rasa gugup terkadang bisa gue minimalisir dengan cara tersebut.
to be continue...
Pelatihan
Gedung Perpustakaan Lama UI |
Sekeliling Gedung Dipenuhi Dengan Pohon-pohon |
Bagaimana caranya ? Latihan sesering mungkin, selama latihan tersebut pilihlah kata-kata mana yang harus digunakan atau tidak, meskipun gua yakin ketika presentasi kata-kata yang dipakai tidak sama persis dengan apa yang sudah disiapkan sehingga ilmu improvisasilah yang harus lo latih yang bisa lo dapatkan ketika lo mengikuti suatu kegiatan yang melibatkan banyak orang dan lo sering-seringlah berbicara di dalam kegiatan tersebut. Dalam memilih kata-kata lo harus memastikan kalo kata-kata tersebut tidak menjelimet sehingga audience tidak perlu berfikir selama seharian buat mencerna kalimat yang lo sampaikan. Gunakanlah sifat efisien dan efektif dalam memilih kata, bila presentasi lo sulit dan perlu catatan kecil ya buatlah asalkan catatan tersebut tidak mengganggu lo saat presentasi, maksudnya ? Ya, jangan sampai gara-gara catatan kecil yang lo pegang audience mengetahui kalo lo lagi gugup karena bisa terlihat dari gerak tangan lo yang bergetar seakan-akan ada gempa lokal di tangan lo sendiri. Tips terakhir tentang masalah gugup biasanya gue mengatasinya dengan menarik nafas sepanjang mungkin sebelum presentasi entah satu kali, dua kali atau lebih sampai gua tidak lagi merasakan kerisauan yang lebay meski tidak seratus persen hilang tetapi rasa gugup terkadang bisa gue minimalisir dengan cara tersebut.
to be continue...
kak caranya mendaftar menjadi fasilitator gimana ya? makasih
BalasHapusBiasanya ada pengumuman di SCELE untuk mendaftar jadi fasilitator, nanti di SCELE sudah ada bagaimana alur dan proses pendaftarannya secara lengkap
Hapus