Merah : Judul ; Biru : Teaching ; Hijau : Lead |
Kamis, 19 Mei 2011, saya dan teman saya Faizal Budhi Mulia mendatangi acara Workshop dan Talkshow dengan tema "Menanam Pohon, Menabung Oksigen". Kegiatan ini dilaksanakan di kampus UI Depok, tepatnya di gedung balai sidang UI dan PAU (Pusat Akademis Universitas).
Oke, sekarang kita berbicara biasa aja ya, tidak usah terlalu formal-formal amat soalnya gak seru juga sih hehe..
Sebenarnya tulisan ini dibuat untuk berbagi informasi ke teman-teman yang membaca blog saya, soalnya hasil dari acara tersebut lumayan bagus bagi teman-teman khususnya yang menyukai dunia menulis. Pada saat kegiatan workshop, peserta diajarkan bagaimana menulis artikel koran dari pihak surat kabar Media Indonesia, mau tau bagaimana caranya simak catatan selanjutnya oke !!
Acara pertama dimulai dengan talkshow, inti dari pembicaraan talkshow tersebut sih sebenarnya tentang bagaimana kita menyikapi keadaan lingkungan yang sedang terjadi terutama jumlah hutan yang terus mengalami penurunan dari tahun ke tahunnya.Kegiatan ini berlangsung di dalam gedung Balai Sidang UI depok, pembicara terdiri dari empat orang diantara mereka terdapat rektor UI, direktur WWF Indonesia, pihak BNI, dan satu lagi dari aktivis lingkungan kalo gak salah dari WWF juga sih. Talkshow kali ini dimoderatori dari pihak Media Indonesia, tapi maaf nama-nama mereka saya tidak ingat yang saya tahu cuman pak rektor saja secara dia rektor kampus saya yakni Pak Gumilar.
Kegiatan ini tidak saya ikuti secara keseluruhan, karena saya harus mengikuti kuis mata kuliah MD (Matematika Dasar) 4 sebelumnya. Meskipun telat, ada juga beberapa info menarik yang saya dapat dari sini. Ketika saya datang, keadaan ruangan sudah cukup penuh, namun tidak sesak karena kedaan ruangan yang besar dan ber-AC. Pembicara dan moderator duduk dengan sofa di podium dan kami penonton duduk seperti kursi bioskop dengan membentuk huruf U menghadap langsung ke arah podium acara.
Saya dan teman saya duduk paling ujung dari kursi penonton, dengan kata lain kami duduk di sebelah kiri dari podium pembicara. Ketika itu pihak dari BNI menyampaikan materi mengenai kebijakan-kebijakan dari Bank BNI yang berhubungan dengan aktivitas lingkungan. Mulai dari sistem management, kegiatan sosial hingga pihak nasabah dijelaskan secara gamblang yang intinya bahwa Bank BNI sekarang sudah menerapkan istilah Go Green dalam pengelolaan banknya.
Setelah penjelasan tersebut kemudian langsung diadakan proses tanya jawab antara peserta dan pembicara talkshow. Ada beberapa pertanyaan yang diajukan kepada para pembicara, salah satunya ditujukan kepada Pak Rektor.
Pada sesi itu penanya bertanya mengenai tindak nyata apa yang harusnya dilakukan oleh masyarakat, pemerintah dan semua pihak untuk dapat mengurangi proses pengurangan pohon yang sedang terjadi saat ini. Dengan gaya bicara dan tubuh yang sangat baik Pak Rektor menjawab, menurut beliau dimulai dari sikap setiap individu terutama diri kita sendiri. Kita harus membiasakan diri untuk bersikap peduli terhadap lingkungan, dimulai dari hal-hal kecil yang kita lakukan seperti menyukai kegiatan menanam pohon diperkarangan rumah atau lahan-lahan kosong atau lebih spesifik lagi kita bisa juga meminimalisir penggunaan sumber daya yang berakibat kepada penebangan hutan berlebihan seperti penggunaan kertas bolak-balik dan sebagainya. Dimulai dari kita sendiri kemudian menjadi kebiasaan sehingga dicontoh oleh orang lain lalu menjadi suatu kebiasaan di masyarakat hingga akhirnya menjadi masyarakat yang peduli terhadap lingkungan.
Selain itu, ada juga beberapa pertanyaan yang diajukan baik oleh kalangan mahasiswa atau masyarakat umum yang hadir saat itu. Selesai acara tersebut kami langsung keluar gedung untuk istirahat dan selanjutnya menuju gedung PAU UI untuk mengikuti workshop tentang penulisan artikel koran.
Saya dan teman keluar gedung ketika acara telah selesai, namun ternyata panitia telah menyediakan makan siang yang tak kami duga sebelumnya (lumayan ngirit duit makan siang maklum anak kos hehe..). Isinya enak-enak lho ada ayam bakarnya lagi, wuoo kenyang dah pokoknya.
Kami makan siang di MIPA, soalnya fakultas kami dekat dengan gedung Balsid (Balai sidang) sehingga kami dengan mudah bolak-balik. Setelah makan, kita tidak lupa untuk sholat dzuhur dulu (biar hati menjadi tenang kalo kata Aa Gym). Setelah istirahat sebentar di kampus, baru habis itu kami langsung ke gedung PAU untuk ikut workshop penulisan.
Bertempat di lantai dua, workshop dilaksanakan. Ruangan yang digunakan adalah ruangan rapat, dengan susunan meja berbentuk huruf O yang agak langsing dan beberapa meja disusun berbaris di daerah belakang. Diatas meja terdapat mic seperti jenis mic yang biasa digunakan para anggota DPR untuk berbicara atau bahkan memaki seperti anak kecil lawan politiknya. Di bagian depan terdapat proyektor dengan papannya dan sepanjang dinding yang bergranit terpampang foto-foto para guru besar UI dengan warna hitam putih.
Workshop dimulai dan penyampai materi kali ini bernama Mbak Bintang, beliau adalah salah satu wartawan dari Media Indonesia yang berhubungan dengan lingkungan. Dengan rambut pendek, dan paras yang manis beliau menjelaskan secara rinci tentang proses kegiatan menulis artikel di koran.
Pertama dimulai dengan penjelasan asal-usul penulisan artikel lingkungan di media massa, mulai dari orang hingga tahunnya beliau utarakan dengan bantuan slide power point yang telah disiapkan. Setelah itu, beliau menyampaikan dasar dari penulisan artikel di media massa yang intinya terdiri dari 5 W (What, When, Why, Who, Where) + 1 H (How) yang akhirnya menjadi pembangun kritisme masyarakat berdasarkan fakta, mencari informasi sebanyak mungkin untuk membuat suatu tulisan dan mencari hal yang ditonjolkan dari tulisan yang akan dibuat.
Menurut beliau, kegiatan pendukung yang sangat perlu dilakukan untuk menyempurnakan penulisan artikel di surat kabar adalah proses wawancara. Ada beberapa trik yang beliau sampaikan untuk kegiatan ini : jangan buat pertanyaan yang jawabannya singkat "Ya" dan "Tidak", gali tiap pertanyaan lebih jauh, misal tanyakan contoh atau aplikasi, bila narasumber mampu memecahkan masalah, maka kita minta mereka untuk menjelaskan secara detail.
Selain itu, dalam kegiatan mencari informasi untuk melakukan proses menulis sikap yang harus dimunculkan adalah sifat skeptis, sehingga dipikiran kita selalu banyak pertanyaan yang harus terus dijawab agar tulisan yang dibuat semakin baik.
Selain trik dalam wawancara, beliau juga menyampaikan petunjuk dalam proses membuat tulisan artikel lho. Petunjuk-petunjuk yang disampaikan diantara lain : gunakan kalimat sederhana dan jelas, satu alinea untuk satu gagasan, pastikan transisi antar alinea dan kalimat membantu pembaca untuk melanjutkan membaca, tambahkan konteks dan sejarah agar tulisan mudah dipahami, sederhanakan atau hilangkan informasi teknis (penjelasan detail), perbanyak deskripsi untuk mengajak pembaca merasakan dan melihat tulisan kita (tapi jangan terlalu berlebihan juga katanya).
Setelah menyampaikan petunjuk dalam proses menulis, Mbak Bintang yang terlihat masih cukup muda melanjutkan presentasinya dengan materi kerangka awal dalam artikel surat kabar yang terdiri dari judul, teaching dan lead.
Judul dibuat sesederhana mungkin namun kata-kata yang menyusunnya berisi, lalu teaching adalah hal menarik yang ditulis untuk mengajak pembaca melanjutkan bacaan secara keseluruhan serta lead adalah alinea awal dari artikel yang didalamnya terdapat 5 W + 1 H.
Setelah itu, beliau juga mengingatkan untuk mencari informasi penulisan dari dua sisi dengan menggunakan banyak narasumber dan sumber yang menjadi acuan.
Diakhir acara workshop diumumkan tentang kegiatan lomba penulisan di artikel lingkungan oleh Media Indonesia yang nantinya akan diterbitkan di surat kabar tersebut pada tanggal 5 Juni 2011 bertepatan dengan hari lingkungan hidup dengan tema umum mengenai hutan, tanaman dan lingkungan hidup.
Sebenarnya saya mau mengikuti kegiatan tersebut, namun UAS telah mengalihkan pandangan saya ke materi pelajaran. Akhirnya artikel yang saya buat belum selesai padahal waktu batas pengumpulan telah lewat, yah sebenarnya ini tidak bisa menjadi alasan sih tapi ya sudahlah. Insya Allah nanti akan saya publikasikan aritkel yang saya buat di blog ini juga kok hehehe..
Yap, setelah semua selesai akhirnya kami meninggalkan nama di form daftar hadir, lumayan buat sertifikat hehehe, setelah itu kami meninggalkan gedung PAU dan berniat ke perpusatakaan baru UI yang katanya salah satu perpustakaan terbesar di dunia. Tapi sayang perpustakaannya dah mau tutup soalnya kita kesorean datangnya dan akhirnya kami putuskan untuk kembali ke gedung Matematika dengan mengendarai sepeda kuning sambil menikmati hijaunya kampus UI.
Mas mbok y d kasih kesimpulan dr workshopny ap..
BalasHapustrz tulisan Mas ni kok kyak novel y kl d baca2. hhe..
over all. ok lah Joy...
Thanks ga sarannya,
BalasHapusmungkin sedikit info aja ini kan dimasukkin ke jenis cerita, jadi memang disengaja dibuat alur biar kayak cerita gitu hehe..
kesimpulannya wokshopnya seru ga hehe..