Searching...
13/02/11
12.49

Pendakian Jalur Cibodas

Peta Jalur Pendakian Cibodas
Gunung Gede (2.958 m. dpl) dan Gunung Pangrango (3.019 m. dpl) adalah dua gunung yang letak posisinya berdekatan satu sama lain dan berada paling dekat dengan kota Jakarta. Secara geografis dua gunung ini berada di provinsi Jawa Barat, sehingga kita akan melihat jelas puncak-puncaknya dari kota Cianjur, Cibodas dan Sukabumi. Selain itu, dua gunung ini adalah icon bagi masyarakat Jawa Barat bila berhubungan dengan kegiatan hiking, camping dan kegiatan outdoor lainnya. Keanekaragaman hayati di dua gunung ini bisa terbilang cukup tinggi, beberapa spesies binatang endemik masih terdapat di dalam hutannya. Untuk mengelola hal tersebut, maka dibentuk Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGP) pada tanggal 6 Maret 1980 dengan luas area pengelolaan sekitar 15.196 Ha.

Untuk melakukan pendakian ke dua gunung ini dapat dilakukan melalui tiga jalur yang berebeda yakni jalur cibodas, gunung putri dan salabintana. Setiap jalur memiliki karakteristik yang berbeda satu sama lainnya sehingga tingkat kesulitannya berbeda tergantung karakteristik jalur yang dilalui. Menurut saya jalur cibodas bisa dibilang lebih mudah dibandingkan dengan dua jalur lainnya, selain jalan setapaknya yang sudah terbentuk dan diperkeras ada pula papan petunjuk jalan di beberapa titik di jalur pendakian sehingga mempermudah para pendaki. Jalur yang terbilang cukup sulit adalah jalur salabintana, dengan karakteristik jalur yang panjang, curam, menantang dan melelahkan.

Jalur Cibodas
Jalur ini dimulai dari pintu gerbang Kebon Raya Cibodas, kita akan melewati jalan kecil di sebelah pintu gerbang tersebut lalu terus menyusuri hingga berbelok ke kiri dan menemukan kantor Resort TNGP Cibodas. Di tempat ini kita mendaftar dan membayar tiket masuk serta melakukan pengecekan terakhir sebelum melakukan pendakian. Kita kemudian akan melakukan perjalanan untuk menuju Kandang Badak melalui hutan tropika yang indah, dan suasana alam yang menyegarkan. Selama diperjalanan terdapat beberapa papan petunjuk jalan yang mempermudah para pendaki. Sekitar 1,5 km dari pintu gerbang TNGP kita akan menemukan daerah yang bernama Telaga Biru (1.500 m. dpl), sebuah danau kecil yang warnanya berubah-ubah dikarenakan ganggang yang berada di dalamnya. Kemudian kita akan menemukan Rawa Gayang Agung (1.600 m. dpl), daerah padang rumput dan tanaman perdu yang cukup mempesona. Setelah itu, kita akan berada di pertigaan yang dinamakan Panyacangan Kuda (1.628 m. dpl), bila berjalan ke arah kanan kita akan menuju Air Terjun Cibeureum (1.675 m. dpl), air terjun yang tingginya sekitar 40-50 m yang terdiri dari air terjun utama (Curug Cidendeng) dan dua air terjun yang lebih kecil (Curug Cikundul dan Curug Ciwalen). Kita akan terus melakukan pendakian dengan mengambil arah kiri dari panyacangan kuda hingga berada di daerah yang dinamakan Batu Kukus (1.820 m. dpl) dimana terdapat suatu pondok untuk beristirahat. Berjalan sampai ketinggian 2.150 m. dpl kita akan berada pada suatu pondok pemandangan yang biasa digunakan untuk tempat beristirahat, tempat ini kira-kira dapat ditempuh 2,5 jam dari kantor TNGP Cibodas. Berjalan sekitar 5 menit dari pondok pemandangan kita akan menjumpai air panas yang berasal dari sumber dekat kawah gunung gede, dimana suhu air dapat mencapai 50 derajat celsius. Setelah itu, kita terus melakukan perjalanan hingga berada di daerah Kandang Batu atau Lebak Saat (2.220 m. dpl) dimana terdapat dua cabang, ke kiri menuju puncak Gunung Gede (2 km perjalanan) dan ke kanan menuju puncak Gunung Pangrango (3 km perjalanan). Kandang Badak merupakan dataran yang menghubungkan puncak Gunung Gede dan Gunung Pangrango, dimana terdapat sumber air dan shelter yang baik untuk melakukan perkemahan.

Puncak Gunung Pangrango terletak pada hutan berlumut, sehingga kita tidak bisa menikmati keindahan di sana. Namun, bila kita turun sedikit ke arah barat maka kita akan menjumpai taman bunga Edelweis Jawa yang indah di area seluas 5 Ha yang disebut Alun-alun Mandalawangi. Keindahan daerah ini digambarkan oleh Soe Hok Gie dalam puisinya Mandalawangi-Pangrango.

Dalam perjalanan ke puncak Gunung Gede dari Kandang Badak kita akan menemukan persimpangan sekitar 2.475 m. dpl, dimana arah kirinya menuju jalan setapak yang sebelah kirinya Kawah Lanang dan sebelah kanannya Kawah Ratu dan Kawah Wadon. Selain dapat melihat Kawah Gunung Gede, terkadang kita juga akan menjumpai burung Rajawali Jawa (Spizaetus bartelesi) yang terbang melintasi kawah.

Tumbuhan akan berkurang saat kita akan mendekati puncak Gunung Gede, lahannya berupa daerah gersang yang ditumbuhi sedikit tumbuhan, hal ini dikarenakan aktivitas berapi Gunung Gede yang sering mengeluarkan gas berbau belerang. Sebelum sampai di puncak Gunung Gede kita akan menemukan tanjakan yang sangat curam, beberapa pendaki ada yang menyebutnya sebagai tanjakan setan atau rante. Sesampainya di puncak, kita akan disajikan pemandangan yang sangat indah, kita bisa melihat kawah-kawah disekitar puncak, Gunung Pangrango, Gunung Gemuruh, pemandangan kota-kota di daerah Jawa Barat dan pemandangan eksotis lainnya.

Bila kita turun ke arah tenggara dari puncak Gunung Gede dan menempuh sekitar 1 jam perjalanan. Kita akan menemukan dataran seluas 50 Ha yang terletak diantara Gunung Gede dan Gunung Gemuruh, di dataran ini hampir seluruhnya ditutupi oleh bunga Edelweis Jawa yang disebut sebagai Alun-alun Suryakencana (2.800 m. dpl). Di daerah ini akan terdapat sumber air bila musim hujan dan biasanya menjadi tempat favorit para pendaki untuk berkemah. Dari Alun-alun Surya Kencana kita dapat meneruskan perjalanan turun ke arah kiri (Utara) menuju Pos Gunung Putri di Cianjur atau ke arah kanan (Selatan) menuju Selabintana di Sukabumi.

2 comments:

 
Back to top!